Tugas Pertemuan 7 Mata Kuliah Rekayasa Sistem
UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
Cacat laten, juga disebut sebagai cacat bawaan, pada dasarnya adalah masalah tersembunyi. Tim Definisi Wex di Cornell Law School menggambarkan cacat laten sebagai salah satu yang "tidak dapat ditemukan dengan observasi atau inspeksi yang masuk akal dan biasa."
Cacat laten mungkin ada karena bahan konstruksi yang rusak atau pengerjaan atau desain yang buruk. Calon pembeli mungkin tidak menyadari jenis cacat ini saat pemeriksaan pertama. Kerusakan dari cacat laten memang ada, tetapi tersembunyi atau tidak terlihat sampai nanti.
Berikut ini 3 contoh latent defects (cacat
sistem yang tersembunyi) di dunia nyata yang berkontribusi pada kegagalan yang
menyebabkan insiden atau kecelakaan antara lain :
1. Kesalahan Mekanis Pada
Rem Mobil
Rem yang buruk adalah
faktor utama dalam tabrakan dari belakang, di mana ketidakmampuan untuk
berhenti tepat waktu menyebabkan kendaraan menabrak kendaraan di depannya.
Faktor umum penyebab
kecelakaan mobil terkait rem meliputi:
Garis Rem Rusak/Aus.
Kebocoran pada saluran rem dapat menyebabkan minyak rem terkuras habis,
sehingga mengganggu kinerja rem. Kerusakan ABS. Antilock Brake System (ABS)
dirancang untuk mencegah roda terkunci secara otomatis saat pengemudi menginjak
rem dengan keras-sebelumnya.
2. Kesalahan Pada Fitur
Auto Pilot Pada Mobil Tesla
Ramai pemberitaan soal
penyebab awal terjadinya kecelakaan, membuat Elon Musk gundah. Ia men-tweet
penyangkalan bahwa fitur Autopilot atau sistem penggerak otomatis perusahaannya
terlibat dalam kecelakaan fatal tersebut.
Musk menyatakan dalam
tweet-nya, dalam data log yang ditemukan menunjukkan Autopilot tidak diaktifkan
saat mobil dijalankan pada sebelum kecelakaan terjadi. Mobil Tesla yang dibeli
juga tidak dilengkapi software FSD (Full Self-Driving) untuk pengamanan yang
lebih baik
“Data log yang ditemukan
sejauh ini menunjukkan Autopilot tidak diaktifkan dan mobil ini tidak membeli
software FSD. Selain itu, Autopilot standar akan membutuhkan penanda jalur
untuk menyala, yang tidak dimiliki jalan ini,"
Menurut laporan CNBC,
Tesla sendiri memang menjual sistem penggerak otomatis di bawah merek Autopilot
dan Full Self-Driving atau FSD. Ia juga merilis versi “beta” dari perangkat
lunak FSD untuk beberapa pelanggan yang memiliki opsi FSD premium dihargai 10 ribu
dolar AS.
Tesla Autopilot dan FSD
tidak mampu mengendalikan mobil dalam semua situasi mengemudi normal. Sistem
memperingatkan pengemudi hanya menggunakannya dengan pengawasan aktif.
Ironisnya sebelum
kecelakaan terjadi, Elon Musk mempromosikan laporan keselamatan soal penggunaan
Autopilot pada mobil Tesla yang sekarang mendekati kemungkinan kecelakaan 10
kali lebih rendah daripada kendaraan biasa.
Autopilot yang sekarang
menjadi standar pada kendaraan Tesla, tidak selalu mengidentifikasi penanda
jalur dengan sempurna, misalnya sistem dapat bingung mendeteksi retakan jalan
atau jalur sepeda.
3. Kesalahan Pada Fitur
Airbags Pada Mobil
Airbag sudah menjadi
peranti penting di mobil. Malah wajib ada di modern sekarang ini. Kalau tidak
punya, rating keselamatan akan sangat jelek. Minimal dua titik tersedia di
setir dan dasbor penumpang depan. Makin banyak semakin bagus, perlindungan
terhadap semua penumpang jadi maksimal. Namun banyak kasus terjadi, airbag
gagal mengembang ketika terjadi kecelakaan. Kasus terakhir dicontohkan Jeep
Grand Cherokee Summit 2014 yang tubrukan di Tol Kanci.
Semua bantal udara tidak ada yang meletus.
Padahal Grand Cherokee bukanlah mobil murahan dengan sistem seadanya. Tergolong
canggih, bahkan fitur keselamatan aktif juga tersedia. Nahasnya, tidak
berfungsi semua. Wajar bila pemilik meminta pertanggungjawaban pabrikan. Tentu
jadi pertanyaan besar mengapa tabrakan keras semacam itu tidak membuat airbag
mengembang. Sebelum mencap produk cacat atau gagal, ada baiknya mengetahui dulu
sebab-sebab airbag tidak berfungsi.
Sifat Tabrakan
Yang pertama ialah jenis tabrakan. Ini jelas
memainkan faktor utama apakah airbag dapat mengembang atau tidak. Tergantung di
mana kendaraan Anda tertabrak, sehingga sensor airbag mungkin tidak terpicu.
Dalam kasus ini terjadi jika bantalan udara depan tidak menyala pada jenis
tabrakan terguling tertentu. Atau selama tubrukan samping dan belakang.
Menurut Administrasi Keselamatan Lalu Lintas
Jalan Raya Nasional (NHTSA). Lokasi tumbukan adalah indikator utama untuk
mengetahui apakah airbag seharusnya mengembang. Bagian ini lebih penting
ketimbang melihat kecepatan kendaraan atau tingkat kerusakan yang dideritanya.
Misal, penyebaran airbag depan diharapkan berdampak sedang hingga parah pada
bumper depan. Atau juga sudut depan kendaraan Anda.
Demikian penjelasan mengenai masing-masing
komponen pada latent defects (cacat sistem yang tersembunyi).
semoga bermanfaat. Sekian dan terimakasih.
Sensor Airbag Rusak
Jika dampak tabrakan seharusnya memicu airbag
mengembang, tetapi faktanya tak terjadi. Ada kemungkinan sensor gagal
mendeteksi benturan atau mengembangkan airbag secara optimal. Bisa jadi,
pabrikan tidak merancang, menguji atau memasang sensor secara tidak benar.
Faktor lain, ada kegagalan dalam perangkat lunak atau kalibrasi ambang batas
penembakan airbag. Dalam beberapa kasus. Sensor airbag tidak cukup untuk
mendeteksi tabrakan. Sering kali diakibatkan oleh pabrikan yang terlalu
“berhati-hati” dengan mengedepankan keuntungan di atas keselamatan manusia.
Komponen Kelistrikan Bermasalah
Airbag gagal mengembang juga dapat disebabkan
oleh komponen listrik rusak. Atau kabel yang dirancang untuk menyampaikan
sinyal benturan ke airbag bermasalah. Ketika komponen ini diproduksi secara
cacat atau dipengaruhi oleh clock springs yang salah di lingkar kemudi. Maka
bantalan udara urung mengembang. Dalam kasus ini biasanya terjadi saat
tabrakan, hanya satu airbag mengembang, tetapi sebagian lain tidak.
Kabel Terputus
Para peneliti turut menemukan bahwa kegagalan
airbag dapat terjadi. Ketika produsen memilih mengarahkan kabel melalui area
yang membuatnya rentan terputus saat terjadi kecelakaan. Jika benar kabel
terpasang di area rentan itu rusak atau terputus. Tentu dapat mencegah sinyal
benturan untuk mencapai modul airbag.
Cacat Modul Airbag
Faktor lain bisa berupa cacat pada modul airbag
itu sendiri, sehingga mencegah kantong udara menembak seketika. Ada kasus saat
sinyal benturan dengan benar mengidentifikasi tabrakan dan memerintahkan airbag
untuk mengembang. Tetapi modul tidak merespons. Dalam hal ini berkaitan dari
hasil salah desain atau cacat manufaktur, serta protokol kontrol kualitas
sangat buruk.
Untuk diketahui, airbag merupakan bagian kompleks dari teknologi keselamatan. Tetapi produsen mobil (APM) memiliki tanggung jawab hukum, memastikan kendaraan aman, seperti yang diharapkan konsumen. Umumnya, kantong udara harus mengembang dalam setiap tabrakan, saat pengemudi atau penumpang tubrukan keras. Perangkat ini memang dirancang demi mencegah sejumlah risiko cedera di kepala, leher maupun tulang belakang.
Komentar
Posting Komentar